AdsNuffnang

Kamis, 15 Desember 2011

Bila si '"Dia"Kurang Bijak Bercinta

 Entah karena suami memang polos, atau Anda memang lebih berpengalaman secara seksual, akan menjadi sedikit halangan ketika si dia tak mampu mengimbangi Anda. Kalau sudah begini, Anda jadi terdorong untuk "mengajarinya" berhubungan seks yang baik. Namun mengajarkan suami agar lebih pindai di ranjang sama dengan mengajar orang untuk mengemudi. Sebagai pengajar, Anda juga harus mampu mengemudi. Terhadap suami, Anda juga harus tahu mana titik-titik sensitif pada tubuh Anda berdua, dan bagaimana menstimulasinya.

Namun sebelum menyampaikan teknik-tekniknya, yang perlu ditekankan adalah untuk tidak mengeluh atau menyalahkan tindakannya. Hal itu hanya akan membuatnya tersinggung, marah, dan makin tidak mampu tampil fit. Laurie Mintz, PhD, pengajar tetap di University of Florida yang juga pemilik blog Psychology Today, berbagi tips mengenai cara memperbaiki kemampuan si dia di atas ranjang.

Tunjukkan "kuncinya". Kebanyakan perempuan tak akan mencapai orgasme hanya dari intercourse saja, tetapi juga dari stimulasi klitoral. Itulah yang perlu Anda sampaikan kepada pasangan. Mereka akan menjadi pencinta ulung jika mereka tahu "kuncinya". Oleh karena itu, tunjukkan fenomena yang terjadi pada tubuh Anda ini, dan sampaikan apa yang harus ia lakukan. 

Slow-slow. Lelaki rata-rata membutuhkan waktu 4 menit untuk mencapai orgasme begitu mereka memulai intercourse, sedangkan perempuan butuh sekitar 11 menit untuk stimulasinya saja. Waktu yang dibutuhkan akan meningkat bila Anda dalam keadaan stres atau lelah. Karena itu, jangan selalu berpikir bahwa tujuan bercinta adalah untuk mencapai orgasme. Hal ini hanya membuat Anda berdua ingin cepat-cepat selesai. Dan, si dia tak akan jadi pencinta yang hebat bila Anda berdua ingin cepat selesai.

Jangan pura-pura lagi. Lebih dari separuh perempuan pura-pura telah mencapai orgasme. Kenapa mesti pura-pura? Karena perempuan ingin menjaga perasaan suaminya, demikian menurut artikel Orgasms: You Can't Fake it Till You Make It, yang dimuat di Psychology Today. Padahal jika Anda terus berpura-pura, kemampuan si dia untuk berhubungan seks tidak akan membaik. Justru dia akan berpikir bahwa Anda sudah menyukai apa yang dilakukannya, dan terus melakukan cara yang sebenarnya tidak Anda sukai, atau bahkan menyakiti Anda. 

Mulailah berbincang. Dalam bukunya, A Tired Woman's Guide to Passionate Sex: Reclaim Your Desire and Reignite Your Relationship, Laurie Mintz menjabarkan mengenai cara memperbaiki komunikasi seksual. Ia mendorong para pasangan untuk lebih sering berdialog mengenai seks. Kalau tidak, bagaimana Anda boleh mengetahui apa keinginan satu sama lain?

Bincang hal ini. Mintz tidak menyarankan Anda untuk membahas ketidakpuasan saat bercinta di kamar tidur. Sebab, hal itu akan menciptakan kesan negatif mengenai tempat dimana Anda seharusnya ingin bersenang-senang, dan bermesraan. Bahas masalah ini di tempat yang tidak berkaitan dengan aktiviti seks, misalnya di dapur. Namun, pastikan waktunya tepat. Membahasnya ketika sedang terburu-buru atau sedang kelelahan, tidak akan ada gunanya. 

Sampaikan dengan kata "aku". Kata "aku" akan mengirimkan pesan mengenai apa yang Anda butuhkan atau inginkan. Misalnya, "Rasanya aku boleh terangsang kalau kamu...." Jangan mengawali kalimat dengan kata "kamu",bagaimana membuatku terangsang?" Hal itu hanya akan membuatnya tersinggung dan tersudut.

Berikan instruksi secara verbal dan non verbal. Saat sedang melakukan foreplay, Anda boleh mengatakan, "Pindahkan tanganmu ke sini", atau ajukan permintaan yang lebih spesifik, seperti, "Pelan-pelan, ya." Selain melalui kata-kata, Anda juga boleh menyampaikan hasrat Anda dengan langsung membimbing tangan si dia ke arah mana yang Anda inginkan. 

Beri pujian dengan ekspresi atau mengerang. Penelitian menunjukkan, banyak perempuan menganggap bahwa bersetubuh akan lebih menggairahkan bila diekspresikan dengan suara erangan. Hal ini kerap mereka lakukan untuk membantu pasangannya mencapai klimaks. Bila mungkin, lakukan hal ini senatural mungkin. Suara erangan, ditambah hembusan nafas yang kencang, memang menjadi cara menyampaikan pesan bahwa kita menyukai apa yang dilakukannya. Pesan melalui kata-kata juga boleh digunakan untuk memberikan feedback yang positif. 

Bahas pengalaman Anda. Menurut penelitian, pasangan yang memiliki kehidupan seks paling memuaskan adalah yang sering membahasnya usai bercinta. Sampaikan apa yang Anda berdua sukai, dan bahas juga apa yang boleh Anda lakukan untuk membuat sesi ini lebih memuaskan.kompas

Related Posts:

  • Susah Hamil, Bila Harus Berpasrah?Youfacom.com - Ketika belum juga hamil setelah beberapa tahun menunggu, Anda mulai rajin bertanya pada kawan-kawan bagaimana supaya boleh hamil. Terutama, pada mereka yang harus berusaha dulu supaya boleh hamil. Dengan semang… Read More
  • Hindari 7 Dosa Besar IniCara mengatasi tujuh sikap dan perbuatan yang boleh menjatuhkan Anda ke dalam kehancuran.1. Malas. Malas boleh diawali dari menunda-nunda pekerjaan, seperti menunda follow up klien, menunda untuk mengejar target sehingga akhi… Read More
  • Cara Membuang Lilin Di Buah AppleSemua orang tahu bahwa buah itu sehat. Buah mengandung antioksidan dan vitamin yang dibutuhkan tubuh. Namun dilain pihak pestisida dan "lilin" yang melekat kulit buah itu membuat kita berpikir keras sehatkah? Atau malah menj… Read More
  • Ada 8 Kelebihan dari PisangAda banyak alasan untuk Anda mulai menyukai pisang. Selain mudah diperoleh dan harganya relatif murah, pisang memiliki segudang manfaat bagi kesehatan. Buah ini kaya akan mineral seperti kalium, magnesium, fosfor, besi, dan k… Read More
  • Kenapa Lelaki Suka Tidur Setelah Seks?Para pakar berhasil menemukan alasan di balik kebiasaan lelaki yang lebih mudah terlelap setelah melakukan hubungan intim. Penjelasan yang dikemukakan peneliti adalah karena perubahan yang terjadi pada struktur otak yang seca… Read More

0 komentar:

Posting Komentar