AdsNuffnang

Sabtu, 03 Maret 2012

Madu Boleh Mengobati Luka Kronic



Sudah
banyak penyelidikkan yang mengungkap khasiat tersembunyi dari madu sebagai ramuan alami untuk menunjang kesehatan. Ada beragam jenis madu yang tersedia di alam ini, dan salah satu yang terkenal adalah madu manuka.

Madu manuka adalah jenis madu yang sebelumnya diklaim para ahli mampu melawan bakter super. Penelitian terbaru para ilmuwan dari Cardiff Metropolitan University Wales menunjukkan bahwa madu manuka mampu mengatasi infeksi pada luka kronic, sekaligus "menjegal' pergerakan bakteri di dalam luka.

Seperti yang dipublikasikan jurnal Microbiologi, peneliti mengklaim bahwa madu manuka tidak hanya mampu menghancurkan sepenuhnya bakteri Streptococcus pyogenes, tetapi juga menghambat gerak bakteri tersebut untuk dapat menempel pada komponen jaringan luka.

Streptococcus pyogenes adalah jenis bakteri pada kulit normal yang sering dikaitkan dengan luka kronic (sulit disembuhkan). Bakteri yang yang menginfeksi luka ini biasanya akan melebur dan membentuk 'biofilm' atau sebuah penghalang yang membuat obat-obatan tidak boleh menembus luka.

Madu Manuka diambil dari nektar yang dihasilkan lebah hutan pohon manuka yang tubuh di Selandia Baru dan beberapa wilayah Australia. Madu ini juga kerap dijadikan salah satu bahan dalam produk perawatan luka di beberapa negara. Berdasarkan laporan riset, Madu manuka dipercaya mampu menghambat lebih dari 80 jenis bakteri. Namun sifat antimikroba dari madu belum sepenuhnya dimanfaatkan oleh kedokteran modern, karena mekanisme kerjanya yang belum sepenuhnya dipahami.

Luka yang terinfeksi dengan bakteri S. pyogenes seringkali sulit sembuh karena terbentuknya biofilm sehingga mempersulit kerja antibiotika dalam melakukan penetrasi. Masalah ini juga menjadi pemicu terjadinya resistensi antibiotika. Penelitian para ahli di Cardiff Metropolitan University Wales menunjukkan bahwa madu Manuka dalam konsentrasi rendah dapat mencegah awal terbentuknya biofilm. Madu tersebut juga mampu membunuh hingga 85% bakteri dalam kurun waktu dua jam.

Penyelidikkan mengungkapkan bahwa madu dapat mengganggu interaksi antara bakteri S. pyogenes dan fibronektin protein pada manusia. "Kami menemukan bahwa madu dapat mengurangi ekspresi protein permukaan bakteri, mengikat fibronektin untuk menghambat luka, sehingga mencegah kemungkinan bakteri membentuk biofilm," kata Dr. Sarah Maddocks, salah seorang peneliti.

"Ini adalah sebuah mekanisme yang hanya dapat dilakukan oleh madu manuka dengan cara meminimalkan inisiasi infeksi luka lama dan meminimalkan pembentukan infeksi kronis, "tambahnya. K

 

Related Posts:

  • Bahaya Bila Tidur Berlebihan Tidur merupakan cara terbaik untuk memulihkan kondisi tubuh. Kurang tidur diketahui berakibat buruk pada konsentrasi, daya analisis, kreativiis, hingga memicu timbulnya berbagai penyakit. Agar tidak kurang tidur, para paka… Read More
  • Tanda-tanda Si Dia Ingin Bercinta Tidak semua lelaki blak-blakan ketika ingin mengajak Anda bercinta. Janine Driver, penulis buku You Say More Than You Think,mengungkapkan, lelaki sebenarnya sudah memberi petunjuk kepada Anda ketika mereka sudah bergairah. … Read More
  • Khasiat Seks untuk Meremajakan Kulit Kulit yang cantik, cerah, dan awet muda, ternyata tak cuma boleh didapatkan melalui bermacam perawatan yang mahal. dr David Weeks, seorang psikolog di England, mengungkapkan bahwa seks secara rutin boleh membuat Anda terlih… Read More
  • Saat Emosi, Hindari 10 Perkataan Ini Jangan ambil keputusan saat emosi, saran itu ternyata ada benarnya. Ada yang menyayangkan sebuah hubungan yang sudah berlangsung bertahun-tahun berakhir hanya karena satu kalimat saja sewaktu menghadapi masalah yang kecil. … Read More
  • 6 Waktu Terbaik untuk Bercinta Waktu atau timing merupakan hal yang penting dalam segala hal. Waktu juga menjadi hal yang krusial ketika menyentuh soal seks. Anda mungkin tak menyadari jika ada hari-hari, bulan, atau tahun terbaik untuk tujuan kenikmatan… Read More

0 komentar:

Posting Komentar