AdsNuffnang

Tips Puasa Sehat bagi Penderita Diabetes

Bagi penderita penyakit diabetes dengan kadar gula yang tinggi dianjurkan untuk tidak menjalani puasa selama bulan Ramadhan

Otak Wanita dan Lelaki Sulit Terhubung saat Bekerja Sama?

Study yang dipublikasikan dalam jurnal Scientific Reports menjelaskan, saat ada dua orang lelaki yang bekerja sama

Efek Samping Terlalu Banyak Minum Air Lemon

Sekarang ini, minum air lemon seakan menjadi cara paling trendi untuk memulai hari. Namun..

5 Pemakanan Untuk Atasi Permasalahan Kulit

Merawat kulit wajah menjadi rutiniti penting bagi wanita agar tetap terlihat menarik dan tampak lebih muda meski tidak menggunakan

Anda Susah Tidur? Berpelukanlah

Ungkapan rasa sayang dan cinta akan tersalurkan dengan sempurna lewat sebuah pelukan. Selain boleh menenangkan perasaan

Minggu, 12 Juni 2016

Tips Puasa Sehat bagi Penderita Diabetes


Bloggercare – Bagi penderita penyakit diabetes dengan kadar gula yang tinggi dianjurkan untuk tidak menjalani puasa selama bulan Ramadhan. Pasalnya, jika dipaksakan, justru akan membahayakan tubuh penderita diabetes itu sendiri.

Menurut dokter Spesialis Penyakit Dalam Siloam Hospital Buton, dr Akhyar Albaar SpPD, dalam seminar Menjaga Kesehatan dan Asupan Nutrisi bagi Penderita Diabetes Selama Berpuasa, di Rumah Sakit Siloam Buton, Minggu (12/6/2016), ada empat kelompok penderita diabetes yang dianjurkan untuk tidak berpuasa.

“Pertama, penderita yang menggunakan insulin dua macam, malam dan setiap mau makan. Kemudian, penderita diabetes yang sebelum makan kadar gulanya mencapai 250 mg/dl atau lebih dari 300 mg/dl. Lalu, penderita yang menjalani cuci darah dan penderita yang infeksi,” kata Akhyaar.

Selama ini penderita diabetes memiliki pandangan, kalau tidak makan, maka kada gula darahnya akan menurun. Namun menurut Akhyaar, tidaklah demikian.

“Ketika kadar gulanya terlalu tinggi dan kita paksakan berpuasa, maka kadar lemak dan protein dihancurkan. Ini yang menjadi racun yang membahayakan pasien dan gula darah akan semakin tinggi,” ujarnya.

Namun, semua kembali kepada penderita diabetes apakah akan tetap berpuasa atau tidak sama sekali. Agar tetap sehat, Akhyar pun memberikan tip bagi penderita diabetes untuk menjalani puasa di bulan Ramadhan:

1. Saat makan sahur, sebaiknya penderita diabetes lebih baik makan saat mendekati imsak.

2. Saat makan sahur, sebaiknya menggunakan makanan yang mengandung karbohidrat kompleks, seperti beras merah, jagung dan gandum.

3. Pada saat berbuka puasa, hindari makan makanan yang mengandung karbohidrat sederhana seperti kue kering ataupun donat.

4. Pengaturan obat sesuai anjuran dokter. 

Otak Wanita dan Lelaki Sulit Terhubung saat Bekerja Sama?


Bloggercare - Study yang dipublikasikan dalam jurnal Scientific Reports menjelaskan, saat ada dua orang lelaki yang bekerja sama, otak mereka mampu terhubung satu sama lain, begitu juga ketika dua wanita melakukan kerja sama tim, otak mereka mudah menjadi terhubung satu sama lain.

Sayangnya, saat yang bekerja sama adalah tim yang terdiri atas lelaki dan wanita, aktiviti otak mereka sulit bahkan tidak sync.

"Tidak sync di sini berarti ada beberapa perbedaan dalam cara berpikir saat lelaki dan wanita bekerja sama, sehingga butuh waktu lebih lama untuk boleh kompak," kata Dr. Allan Reiss, seorang profesor psikiatri dan ilmu perilaku di Stanford university School of Medicine, dan penulis senior studi tersebut.

Dalam study tersebut, para peneliti ingin memahami apa yang terjadi di otak ketika lelaki dan wanita diharuskan bekerja sama atau melakukan aktiviti secara bersama-sama. Mereka melakukan scan otak pada 111 pasang peserta, yang diminta untuk saling bekerja sama untuk menyelesaikan tugas komputer.

Sebanyak 39 pasangan terdiri atas dua lelaki, 34 pasang terdiri atas satu lelaki dan satu wanita, 38 pasang terdiri atas dua wanita.

Tak satu pun dari peserta saling kenal sebelum melakukan percobaan, para peneliti mencatat. Tiap pasangan diberi 40 kali percobaan untuk menyinkronkan waktu mereka dan berapa cepat mereka dapat melakukannya.

Para peneliti menggunakan teknik pencitraan yang disebut "hyperscanning" untuk mengukur aktiviti otak setiap orang selama tugas. Hyperscanning boleh dilakukan baik saat peserta duduk tegak maupun bergerak.

Para peneliti menemukan bahwa dalam pasangan sesama jenis, aktiviti otak mereka relatif sama dan mudah tersinkronisasi.

Sebaliknya, dalam pasangan berbeda jenis, para peneliti tidak menemui sinkronisasi aktiviti otak, yang selanjutnya menunjukkan bahwa setiap jenis kelamin memiliki strategi kognitif yang berbeda ketika mereka diminta untuk bekerja sama, kata Joseph Baker, seorang psikiatri dan peneliti postdoctoral di Stanford, yang juga penulis dari studi tersebut.

Studi ini merupakan temuan pertama dalam bidang ini dan bahwa penelitian lebih lanjut diperlukan untuk sepenuhnya memahami mekanisme otak yang mendasari kerja sama antara lelaki dan wanita, kata para peneliti.

Dan dalam studi ini mereka hanya mempelajari satu jenis tugas untuk kerja sama, sehingga ada kemungkinan, tugas-tugas yang berbeda dapat menghasilkan hasil yang berbeda.

Namun, studi ini menjelaskan bagaimana otak lelaki dan otak wanita sebenarnya berevolusi untuk tugas yang berbeda, menurut penelitian ini. Misalnya, sejak dahulu laki-laki terbiasa berburu dan perang, sehingga akan berbeda dengan evolusi otak wanita yang terbiasa bercocok tanam.

Selain itu, temuan ini dirahapkan dapat membantu orang-orang yang memiliki masalah interaksi dengan orang lain, seperti pada kasus autisme.

"Orang-orang dengan autisme memiliki masalah kognisi sosial," kata Baker. Para peneliti berharap, boleh mempelajari lebih lanjut tentang neurologi kerja sama, sehingga mereka mungkin bisa merancang terapi yang lebih efektif untuk orang-orang dengan autisme, katanya.

Selasa, 26 April 2016

Efek Samping Terlalu Banyak Minum Air Lemon


BloggerCare Sekarang ini, minum air lemon seakan menjadi cara paling trendi untuk memulai hari. Namun, pertimbangkan hal ini, apakah mungkin kita telah mengonsumsi air lemon secara berlebihan selama ini?

Lemon memang memiliki manfaat kesehatan. Kandungan vitamin C-nya merupakan antioksidan pelawan cancer dan mampu meningkatkan energi.

Selain itu, air lemon dapat digunakan untuk menggantikan minuman ringan sarat gula.

Dengan demikian, minum air lemon adalah cara yang bagus untuk mengurangi kalori.

Namun, Anda tidak akan kehilangan berat badan hanya dengan minum air lemon. Tidak ada bukti yang menyokong klaim bahwa air lemon mampu meningkatkan pencernaan atau mendetoksifikasi tubuh, tidak soal berapa banyak orang terkenal mengatakan sebaliknya.

Ada beberapa faktor lain yang perlu diingat jika Anda mengonsumsi air lemon sebagai bagian dari rencana penurunan berat badan.

Baca efek samping di bawah ini sebelum Anda meraih gelas air lemon Anda hari ini.

1. Mulas
Terlalu banyak mengonsumsi air lemon boleh menimbulkan sensasi seperti dada Anda terbakar. Demikian kata ahli gizi di NYC, Jackie Ballou, RD.

"Lemon adalah salah satu buah yang paling asam, jadi jika Anda rentan terhadap mulas, buah ini pasti boleh memicu episode perut mulas," kata Ballou.

2. Merusak enamel
Rasa lemon yang sangat asam dapat mengikis enamel pelindung gigi, yang dapat menyebabkan gigi berlubang atau sensitiviti gigi lainnya. Cara yang boleh dicoba adalah menggunakan sedotan saat meminumnya untuk mengurangi risiko kerusakan enamel.

"Anda tidak boleh minum air lemon sepanjang hari sebagai pengganti air putih biasa," kata Ballou. Minum air lemon tanpa membilasnya dengan air putih akan membahayakan gigi Anda.

Alternatif lain
Tidak ada yang menentang manfaat air lemon, tetapi ada jenis infused water lain yang boleh Anda coba.

Selagi Anda mencoba mengurangi kebiasaan minum air lemon, ada infused water seperti air putih dicampur potongan pepaya dan melon yang juga boleh membantu program penurunan berat badan, tanpa merusak gigi Anda atau menyebabkan mulas. Selamat mencoba!