AdsNuffnang

Sabtu, 15 September 2012

Cari Punca Masalah dan Solusi Sebelum "Resign"

Banyak alasan yang membuat seseorang tak tahan lagi bekerja dalam timnya, dan memutuskan menarik diri dari pekerjaannya saat ini. Ada beberapa aspek yang membuat seseorang tak betah lagi bekerja. Di antaranya ketidaksesuaian dengan nilai-nilai pada syarikat, tidak lagi merasa menikmati pekerjaan karena beban kerja terlalu berat atau tuntutan kerja terlalu tinggi, hingga stres berat yang mulai memengaruhi fisik dan mental.

Kalau Anda mengalami beberapa hal tersebut yang membuat Anda ingin segera resign, sebaiknya pikirkan kembali rencana tersebut. Donna Turner, Praktisi Sumber Daya Manusia Experd menyarankan pikirkan terlebih dahulu apakah Anda sudah menyikapi dan mengelola situasi kerja tersebut dengan optimal.

Akar masalah.
Sudahkah Anda mencari akar masalahnya, apa akar penyebab masalah ini? Apakah jumlah pekerja yang kurang memadai? Apakah ada anggota tim di mata rantai Anda, yang membuat Anda harus menerima konsekuensi atas kelambatan kerjanya, dan sebagai mata rantai terakhir, mengerjakannya hingga larut malam? Apakah Anda cenderung membiarkan terjadinya interupsi sepanjang hari sehingga tidak boleh mengontrol pekerjaan utama Anda?

Mendiskusikan.
Bila akar penyebab masalah sudah diketahui, sudahkah Anda membicarakan hal itu dan membahas solusinya pada pihak berwenang terkait? Seperti mungkinkah jumlah pekerja ditambah? Mungkin proses kerja yang tidak efektif perlu dipotong dan dibuat lebih efisien? Mungkinkah pihak-pihak yang memperlambat kerja ditegur, atau ditingkatkan skills-nya, atau mendapatkan couching atau konseling, sehingga performanya membaik dan bagian Anda menjadi lebih cepat kerjanya?

Bekerja efektif.
Apakah Anda sudah bekerja dengan efektif, mendahulukan yang penting, memangkas interupsi yang tidak perlu, membedakan mana yang penting dan tidak penting, sehingga Anda tidak harus bekerja terburu-buru setiap saat untuk mengejar deadline? Bila hal ini sudah Anda lakukan, namun tidak juga mendapat respons positif, dan dibiarkan berlarut-larut oleh atasan, Anda boleh mempertimbangkan kemungkinan mengajukan resign, sesuai prosedur yang ada di syarikat.

Membuat plan

Pikirkan kembali kebutuhan Anda bekerja. Apakah untuk mencari nafkah? Apakah untuk menambah pengalaman kerja untuk boleh sambung belajar? Apakah untuk meniti karier? Sudahkah Anda memiliki alternatif pengganti untuk mendapatkan kebutuhan utama Anda?

Bila hal ini sudah masuk dalam antisipasi Anda, boleh saja Anda mempertimbangkan langkah resign. Bila belum Anda perhitungkan, maka sudah waktunya menata dulu rencana dengan apik, menemukan ke mana Anda akan bekerja pasca resign.

Tentukan apa rencana dan aksi Anda, sampai Anda sudah benar-benar siap resign dari syarikat saat ini. Misalnya, mulai mencari kerja untuk diterima bekerja di tempat lain dengan jam kerja lebih "manusiawi", menjanjikan gaji dan fasiliti yang lebih fair.

Tentukan deadline yang masuk akal, tidak terlalu lama atau pun terlalu singkat untuk persiapan resign Anda.k 

0 komentar:

Posting Komentar