AdsNuffnang

Kamis, 15 November 2012

Tipe-Tipe Perempuan yang Tidak Boleh Mencapai Orgasme

Setiap orang pasti ingin mencapai orgasme saat melakukan hubungan seks. Tapi sayangnya beberapa perempuan tidak boleh mencapai kondisi ini. Ada beberapa tipe perempuan yang tidak boleh merasakan orgasme.

Orgasme adalah perasaan kenikmatan fisik yang intens dan pelepasan ketegangan yang disertai dengan kontraksi ritmik dari otot dasar panggul. Tak selamanya perempuan yang mencapai orgasme boleh dideteks atau mengeluarkan suara.

Kesulitan atau tidak boleh mencapai orgasme setelah mendapat rangsangan seksual yang cukup disebut dengan istilah medis anorgasmia. Kondisi ini lebih umum dialami oleh perempuan.

Berdasarkan definisi, gejala utama dari anorgasmia adalah ketidakmampuan seseorang untuk mencapai orgasme atau mengalami penundaan yang lama dalam mendapatkan puncak kenikmatan seks ini.

Namun sebenarnya ada beberapa jenis dari anorgasmia yang boleh dialami oleh perempuan, sumber dari Mayoclinic, yaitu:

1. Primary anorgasmia
Jenis ini berarti seseorang tidak akan pernah mengalami orgasme.
2. Secondary anorgasmia
Jenis ini berarti seseorang dulu pernah boleh mencapai orgasme, tapi sekarang ia kesulitan mencapai klimaks tersebut.
3. Situational anorgasmia
Jenis ini berarti seseorang hanya boleh mengalami orgasme dalam keadaan tertentu saja, misalnya selama oral seks atau masturbasi. Hal ini paling umum dialami oleh perempuan, sebagian besar perempuan mengalami orgasme yang berasal dari stimulasi klitoris.
4. General anorgasmia
Jenis ini berarti seseorang tidak boleh mengalami orgasme dalam situasi apapun atau dengan pasangan seksual manapun.

Puncak kenikmatan seks ini adalah suatu reaksi yang benar-benar kompleks dan melibatkan banyak faktor mulai dari fisik, emosional dan psikologis. Jadi, jika seseorang memiliki masalah pada salah satu faktor tersebut boleh mempengaruhi kemampuannya untuk mencapai orgasme.

Jika aktiviti seksual ini membuat seseorang merasa tertekan, sebaiknya buatlah janji dengan dokter. Umumnya dokter akan menanyakan terlebih dahulu gejala yang dirasakan, lalu mengenai riwayat seksual dan juga penyakit yang pernah dimiliki oleh pasien.

Berdasarkan informasi ini, dokter nantinya dapat mengetahui kondisi apa yang mendasarinya. Nantinya perawatan yang diberikan boleh sekadar perubahan gaya hidup, pemberian terapi atau perawatan kombinasi.hd

 

0 komentar:

Posting Komentar