AdsNuffnang

Kamis, 24 Januari 2013

Wanita Hamil Disarankan Jangan Tidur Telentang

Ketika sedang mengandung dan perut semakin besar, tidur memang menjadi kurang selesa. Jika memungkinkan, sebaiknya Anda memang lebih berhati-hati dengan posisi Anda tidur. Apalagi, para penyelidikkan Australia mengatakan bahwa cara perempuan tidur selama kehamilannya boleh memperbesar risiko bayi lahir meninggal.

Penyelidikkan mengenai Sydney Stillbirth ini dipresentasikan oleh Dr Adrienne Gordon, ahli neonatologi dari Royal Prince Alfred Hospital, Sydney, Australia. Dalam studinya, Dr Gordon menganalisa kehamilan dari 295 perempuan dari delapan rumah sakit di negara tersebut. Dalam penelitian yang berlangsung selama lima tahun itu, terlihat bahwa ibu hamil yang biasa tidur telentang memiliki kemungkinan melahirkan bayi dalam keadaan meninggal enam kali lebih besar.

Apa hubungan antara tidur telentang dengan bayi yang lahir meninggal?

Menurut Dr Gordon, pada beberapa perempuan, tidur telentang dalam waktu lama boleh menghambat aliran darah ke bayi di dalam kandungan. Studi ini dinilai spesifik, karena secara eksklusif mengamati perempuan yang usia kehamilannya sudah lebih dari 32 minggu.

"Dalam tahap akhir kehamilan inilah, proporsi terbesar bayi lahir meninggal biasa terjadi," ujar Emma McLeod, direktur Stillbirth Foundation Australia, yang mendanai penelitian Dr Gordon. "Sekitar 40 persen kes bayi lahir meninggal setelah usia 32 minggu, dan tidak ada penjelasan medis mengapa mereka meninggal."

Faktor risiko lain yang perlu diketahui ibu hamil karena posisi tidur yang salah adalah tingkat pertumbuhan bayi (ukuran bayi cenderung kecil) dan berkurangnya gerakan janin seiring bertambahnya usia kehamilan.

"Pada perempuan yang memiliki kehamilan sehat dan bayinya lahir selamat, frekuensi dan kekuatan gerakan bayi justru meningkat ketika usia kehamilannya bertambah. Jadi tidak betul mitos yang mengatakan bahwa gerak bayi melambat di dalam rahim untuk menyiapkan kelahirannya," jelas Dr McLeod.

Oleh karena itu, Stillbirth Foundation Australia menyarankan agar para ibu hamil yang merasa gerakan bayinya berkurang segera berjumpa dengan doktor. Dr McLeod menyatakan perlunya memperbaiki bagaimana mengatasi kehamilan ketika ukuran bayi diidentifikasi kecil.

Di Australia, setiap tahun lebih dari 2.000 bayi lahir meninggal. Itu berarti 35 kali lebih banyak daripada kes Sudden Infant Death Syndrome, dan angka ini tidak menunjukkan penurunan atau pun dapat dipahami penyebabnya.fk.Sumber: Mother and Baby

 

0 komentar:

Posting Komentar