AdsNuffnang

Sabtu, 17 Agustus 2013

7 Tipe "Mr Right" yang Belum Tentu Lelaki Idaman

Pakar hubungan Paul Carrick Brunson menyebutkan, dalam cinta ada tujuh tipe lelaki yang jarang sekali masuk dalam daftar lelaki idaman para perempuan lajang dan dikenal dengan istilah underrated man.

Misalnya, di office ada sembilan lelaki lajang. Biasanya, tujuh orang lelaki itu akan anda singkirkan dan hanya dua lelaki yang menjadi fokus Anda kala itu. Kalau beruntung, salah satunya boleh menjadi Mr Right yang selama ini dicari. Kalau tidak, di akhir cerita Anda akan menemukan kalau salah satu lelaki ternyata sudah punya kekasih hati, sedang yang satunya, menganggap Anda bukan tipenya. Pembatasan seperti ini berisiko tinggi membuat Anda semakin jauh dari Mr Right.

Saran Paul, tak ada salahnya keluar dari “stigma lelaki idaman” dan coba mengenal tujuh tipe lelaki yang bukan idaman tapi layak menjadi kekasih potensial.

1. Lelaki introvert.
Menurut penelitian, 30-50 persen lelaki termasuk dalam kategori lelaki pendiam dan cenderung malu-malu untuk mengambil langkah agresif dalam cinta. Sebab itu, seringkali mereka kalah eksis berbanding para lelaki ekstrovert yang lebih dominan dalam bersosialisasi. Paul mengatakan, bila Anda dikenalkan atau teman dengan tipe ini, cobalah untuk membuka obrolan. Diam-diam, lelaki introvert termasuk dalam kategori pasangan paling romantic dibanding tipe lain.

2. Dia kurang tinggi.
Dari sekian banyak permasalahan cinta yang Paul tangani, persoalan tinggi badan merupakan topik yang paling banyak dibicarakan. Ia menyebutkan, para perempuan cenderung menolak lelaki pendek bila belum mengenal lebih dalam. Sebagian besar menganggapnya tidak maskulin. Padahal, maskuliniti lelaki tidak terbatas pada kecakapan fisik, namun juga kepribadian dan hati. Dan Anda baru boleh merasakannya bila telah mengenal seorang lelaki lebih dari tiga bulan. Dan beberapa peneliti menyebutkan, lelaki tipe ini punya sifat melindungi yang tinggi dan tergolong setia.

3. No style.
Kalau pernah menonton serial televisi Beauty and the Geek, kebanyakan lelaki ditolak karena mereka tidak punya “selera” dalam berpakaian atau memiliki potongan rambut yang aneh, walau sebenarnya mereka terkenal baik hati. Padahal, bila Anda membantunya untuk sedikit memperbaiki diri sebelum menolaknya di awal, ia boleh menjadi pasangan jiwa.

“Bila Anda mengharapkan hubungan yang serius, style bukanlah poin penting yang utama. Pilihlah lelaki yang Anda percaya boleh menjadi ayah yang baik untuk anak-anak Anda nantinya. Style ibarat taburan bola di atas donat, ada baiknya tapi bukan yang terpenting,” kata Paul.

4. Anak kesayangan mama.
Beberapa lelaki mengaku serba salah terkait hubungan dengan ibunya. Pasalnya, mereka yang punya hubungan baik dengan sang ibu kerap dianggap anak mami yang punya sifat manja, tak boleh lepas dari orang tua, dan gemar membandingkan antara ibu dan kekasihnya. Atau sebaliknya, bila mereka terlihat cuek, banyak perempuan yang berpikir kalau ia akan berlaku sama pada pasangannya. Padahal, hal itu tidak boleh menjadi patokan seperti apa ia akan memperlakukan Anda. Cukup berikan mereka kesempatan untuk membuktikan.

5. Belum mapan.
Ada yang bilang kalau lelaki akan merasa sangat berkesan bila Anda menemani perkembangan kariernya dari nol hingga ia sukses dibanding bila Anda bertemu dengannya saat ia sukses. Walau saat ini karier dan gajinya masih biasa-biasa saja, bila ia punya impian, usaha, dan kerja keras, boleh jadi beberapa tahun ke depan kesuksesannya akan melesat. Kecuali bila ia memang malas bekerja dan hanya mengandalkan orang lain. Sebaiknya, pikir ulang.

6. Daun muda (atau sebaliknya).
Cobalah, berapa kali Anda pernah kata tidak mau punya kekasih yang terlalu muda atau tua? Menurut Paul, dalam memilih pasangan yang tepat, sebaiknya buang jauh masalah perbedaan usia bila hanya terpaut lima tahun (lebih muda atau lebih tua).

7. Lelaki “berbadan dua”.
Setelah persoalan tinggi badan, berat badan lelaki merupakan hal kedua yang membuat perempuan bimbang untuk menerima atau menolak mereka.

“Bila gaya hidup sehat dan olahraga telah menjadi gaya hidup Anda, mengencani lelaki tipe ini berpotensi membuat hubungan menyeronokkan. Jadikan kekasih sebagai ajang untuk memperbaiki diri, termasuk membantunya untuk hidup sehat. Dulu saya dan istri saya pernah melakukan hal yang sama, memotivasi satu sama lain untuk rajin fitness yang berbuah manis,” cerita Paul seperti yang dilansir oleh Essence.com.


Paul melanjutkan, “Jangan hanya terpaku pada kesan pertama, kenali lebih jauh untuk tahu sedalam apa cintanya untuk Anda."fk

 

0 komentar:

Posting Komentar