AdsNuffnang

Kamis, 09 Februari 2012

Tingkah Laku yang Membuat Pasangan Curiga

 

 

Wanita mendamba perlakuan romantic dari pasangannya, pasangan atau suami. Namun, ketika pasangan tiba-tiba memberikan kejutan romantic, mulai memberikan bunga hingga hadiah yang sebenarnya disukainya, justru perempuan mempertanyakan motif di baliknya. 


Apakah hal ini juga terjadi pada Anda? Jika ya, Anda tak sendiri. Penyelidikkan terkini menunjukkan bahwa lelaki yang bersikap "terlalu baik" justru membuat pasangannya cenderung khawatir bahkan curiga dan menganggap negatif, salah satunya perselingkuhan.

Menurut survei terhadap 2.000 orang dewasa, dua pertiga perempuan mengaku curiga jika pasangannya tiba-tiba berperilaku tak biasa. Mulai mencoba gaya baru saat bercinta, berperilaku romantic, bahkan membuatkan sarapan dan menyajikannya di tempat tidur. 

Pemicu lainnya yang Membuat perempuan lebih curiga, adalah ketika pasangan atau suami memberikan hadiah perhiasan dan pakaian dalam seksi. Bahkan, niat baik pasangan untuk membantu menyelesaikan pekerjaan rumah, dapat membuat perempuan bertanya-tanya maksud di baliknya. Meskipun sebenarnya sikap lelaki seperti ini menjadi dambaan perempuan. Karena sepertiga responden perempuan mengaku senang jika memang benar pasangannya berubah menjadi pribadi yang lebih baik dan menyenangkan sebagai rakan hidup.

"Ketika lelaki berpikir bahwa ia hanya ingin berbuat baik dengan menghujani pasangannya hadiah dan afeksi, justru perempuan tak berpikir demikian," jelas Louise Thompson Davies, juru bicara Kellogg's, penyelenggara survei.

Davies memaparkan, tingginya tuntutan pekerjaan dan kehidupan di masa kini telah membuat perlakuan manis dan romantic seperti membawakan sarapan ke tempat tidur, menjadi sesuatu hal yang langka. "Inilah sebabnya, banyak perempuan yang kemudian menjadi panik dan curiga ketika menerima perlakuan seperti ini. Perubahan kecil dalam perilaku lelaki membuat perempuan justru merasa curiga," jelasnya. 

Meski begitu, fakta lainnya dari survei ini menunjukkan perempuan cenderung menghiraukan kecurigaannya dan menikmati perhatian lebih yang diberikan pasangannya. Bagi beberapa perempuan, perilaku romantic dari pasangannya lebih penting daripada kesetiaannya. 

Hadiah 
Hadiah kejutan seperti coklat menjadi pemicu kekhawatiran perempuan. Satu dari enam perempuan mengaku, pasangannya memberikan hadiah sebagai penebusan atas kesalahan yang dilakukan di masa lalu. Sementara seperlima perempuan mengaitkan hadiah dengan perselingkuhan. Kebanyakan perempuan berpikir bahwa hadiah dari pasangannya merupakan petanda bahwa ada sesuatu hal yang sedang disembunyikan dan menjadi cara lelaki mengalihkan perhatian. 

Jika diurutkan, berikut beberapa hal dari lelaki yang membuat pasangannya curiga: membelikan perhiasan, mencoba gaya baru saat bercinta, lebih emosional, membelikan bunga, membelikan cokelat, lebih perhatian, membelikan pakaian dalam seksi, merencanakan liburan romantic singkat di akhir pekan, mengajak shopping, melakukan pekerjaan rumah, lebih sering sebut kata cinta, membuatkan dan menyiapkan sarapan di tempat tidur, lebih sering memuji, lebih sering SMS, memasak, lebih sering menelepon, mendengarkan pasangannya lebih baik, lebih rajin mandi, tak lagi merebut remote televisi, lebih sering bermesraan.

Dua pertiga perempuan mengaku jika kecurigaan semakin meningkat, mereka semakin tenggelam dalam kekhawatirannya sendiri. Sementara lebih dari sepertiga perempuan mengaku semakin "baik" perilaku pasangan, mereka akan semakin mencari tahu melalui ponsel juga Facebook untuk memenuhi rasa penasarannya. 

Sementara, sebaliknya di sisi lelaki. Justru, lelaki mengaku curiga dengan pasangannya jika tak lagi menunjukkan perhatian lebih atau sikap romantic. Lelaki juga merasa curiga pada pasangannya, terutama jika istri atau kekasihnya lebih peduli pada penampilan. Termasuk menggunakan pakaian dalam seksi dan semakin tak peduli dengan urusan rumah tangga.

Jean Hannah Edelstein, penulis buku panduan hubungan berpasangan Himglish and Femalese: Why Women Don’t Get Why Men Don’t Get Them, mengatakan, "Perempuan kerap mengaitkan perilaku romantic dengan fase awal hubungan, saat lelaki melakukan pendekatan dengan melakukan berbagai hal romantic sebagai usahanya membangun komitmen hubungan."

Edelstein melanjutkan, perempuan cenderung berpikir bahwa perilaku romantic pasangannya menghilang begitu komitmen terbangun. Pada akhirnya, saat suami atau kekasihnya kembali melakukan berbagai hal yang romantic justru memunculkan asumsi negatif dalam diri perempuan. "Hal ini sangat disayangkan," ungkapnya.

Jika Anda merasakan ada yang berbeda dari perilaku pasangan, sebaiknya ungkapkan tanpa berkonfrontasi, dan tidak berasumsi, apalagi membuat kesimpulan sendiri, saran Edelstein. K

 

0 komentar:

Posting Komentar