AdsNuffnang

Kamis, 05 Juli 2012

Ada 10 Tip Harus Diucapkan Pasangan

Ingin pernikahan Anda kekal hingga Akhir hayat, kuncinya adalah komunikasi yang baik. Mungkin Anda sering mendengar nasihat ini, tapi tunggu dulu. Menurut Randi Gunther, PhD, yang paling penting adalah cara Anda mengatakannya. Randi Gunther memberikan 10 tip kalimat yang ampuh mengatasi masalah dalam rumah-tangga. Mari, kita latihan mengatakannya sama pasangan kita biar hubungan tetap mesra dan bertahan lama.

1. "Kita hadapi ini bersama-sama"
"Pernikahan itu penuh cobaan. Misal pasangan Anda mengatakan ia baru saja dipecat dari pekerjaannya, Anda hanya punya waktu kurang dari lima detik untuk bereaksi positif, untuk menunjukkan bahwa hubungan Anda lebih kuat dari segala masalah yang menghadang," kata Gunther. Nah, daripada menangis memikirkan kesulitan hidup yang akan datang, dan belum tentu juga sesulit yang Anda pikirkan, lebih baik berikan semangat pada pasangan. Selain boleh menyelesaikan masalah, juga membuatnya tidak hilang semangat.

2. "Kamu ahlinya"
"Aset terbaik dalam hubungan adalah jika masing-masing pasangan mengaku sepenuhnya kekurangan masing-masing," lanjut Gunther. Jika ia memang suka bercocok tanam, jangan mengatur, biarkan dia pegang kendali menata taman kecil rumah Anda. Duduk dan nikmati saja kesejukan yang ada. Tetapi jangan lupa berterima kasih padanya telah membuat rumah lebih nyaman.

3. "Saya marah"
Gunther, yang sudah 40 tahun menjadi konsultan pernikahan, menjelaskan bahwa sering sekali pasangan mengatakan, "Saya tidak marah" untuk menghindari konflik. Akan tetapi hal tersebut malah memperpanjang masa konflik. Sarannya, katakan saja daripada memendam. Jika memendam berarti Anda menyimpan bom waktu yang siap meledak.

4. "Katakan yang sebenarnya terjadi"
Ini hal terbaik yang boleh Anda katakan pada pasangan saat sedang berada dalam adu argumen yang sengit. Kalimat ini akan memberikan kesan bahwa Anda siap mendengarkan keluh kesahnya.

5. Katakan langsung padanya
Kita hidup di era smartphone. Mengirimkan teks berisi, "Maaf, ya" ditambah ikon sedih efeknya tidak sama dengan menatap matanya secara langsung sambil menuturkan permintaan maaf yang tulus dan bersunguh-sungguh.

6. "Saya butuh time-out"
Interaksi antara dua orang yang saling menyayangi boleh menjadi sangat intens, tegang, penuh makian, dan saling melempar kalimat menyakitkan. Ini saat terbaik untuk meminta time-out. Dalam kondisi diam, masing-masing pasangan boleh berpikir kembali dalam keadaan tenang dan mulai mengkaji permasalahannya.

7. "Kamu sangat berarti, terima kasih telah mengingatkan"
Dalam sebuah hubungan, komen positif sering kali hanya di dalam hati, malah komen negatif yang deras meluncur. Sadarkah Anda bahwa hanya butuh waktu singkat untuk mengeluarkan kalimat yang menyakiti? Kabar baiknya, juga butuh waktu sekejap untuk mengatakan hal baik yang membuat Anda sangat mencintainya.

8. "Semarah apa pun, saya tetap cinta kamu"
Saat ledakan emosi terjadi, setiap pasangan akan sangat egosentris dan tak memikirkan perasaan yang lain. Pokoknya dia yang harusnya dipahamkan. Semua ingin dipahamkan. Hanya ketika keadaan mereda, masing-masing akan menyesal telah bertindak egois. Kesediaan mengucapkan penyesalan secepat mungkin kepada pasangan akan menuntun Anda pada kondisi harmonis kembali lebih cepat.
9. "Apa yang mesti saya perbuat?"
Saat pasangan Anda dalam keadaan sedih dan frust, kerap kali ia bersikap dingin dan menjauh. Atau bahkan marah-marah terus, yang membuat Anda serba salah. Daripada balik marah, baik anda tanyakan hal yang boleh Anda lakukan untuk membantunya. Nah, situasi akan lebih melunak dan solusi pun hadir tanpa Anda sadari.

10. "Saya lebih suka kamu jujur"
Gunther berujar, "Intinya Anda akan belajar mengerti satu sama lain lebih baik, sekaligus boleh saling memprediksikan hal yang dapat membuat pasangan Anda marah." Jadi, mengapa harus saling menyembunyikan rasa kesal atau perbedaan pendapat?. K

 

 

 

0 komentar:

Posting Komentar