AdsNuffnang

Jumat, 03 Agustus 2012

Pengobatan Impoten: Mulai dari Sentuhan Wanita Hingga Viagra

Pengobatan terhadap disfungsi ereksi telah dikembangkan sejak 4000 tahun yang lalu dan memiliki sejarah yang panjang. Pengobatan dimulai dari hal yang berbasis kepercayaan mistik hingga yang berbasis pengetahuan.

Seperti yang everydayhealth infokan, berikut sejarah metode pengobatan terhadap disfungsi ereksi (ED/erectile dysfunction) dari masa ke masa:

1. 2500 SM: Ramuan dan akupuntur

Filososfi Cina kuno mempercayai bahwa seorang lelaki memiliki yin dan yang tidak seimbang pada usia 60 tahun. Yin dan yang adalah unsur kekuatan yang sifatnya berlawanan tetapi harus seimbang agar kondisi seseorang dalam keadaan baik.

Kurangnya unsur yin dalam kehidupan dapat membuat tenaga seksual lelaki melemah. Sekitar 2500 sebelum Masehi, terdapat buku teks pengobatan tradisional Cina untuk mengatasi disfungsi ereksi yang berupa ramuan dari 22 bahan alami yang digunakan oleh raja agar tetap prima melayani 1.200 istri.

Selain ramuan, metode akupuntur juga telah digunakan pada masa itu. Pengobatan dilakukan dengan menggunakan jarum untuk menyeimbangkan aliran energi dalam tubuh yang masih digunakan untuk pengobatan disfungsi ereksi di Cina hingga saat ini.

2. 1600 SM: Hati buaya

Sekitar 1600 SM, orang Mesir percaya bahwa impotensi adalah hasil dari gangguan alam atau mantra jahat. Orang Mesir memiliki banyak solusi untuk menangkal kutukan ED tersebut, termasuk menggosok penis dengan hati buaya.

Selain itu ada juga metode pengobatan dengan menggunakan bunga teratai sebagai obat untuk mengatasi impotensi. Bunga teratai di masa sekarang telah diketahui mengandung bahan aktif, apomorphine, yang dapat digunakan untuk mengobati ED.

3. 1000 SM: Bunga Nymphaea

Peradaban Maya kuno menggunakan bunga-bunga yang mungkin termasuk ke dalam genus yang sama dengan Nymphaea. Meskipun tanaman tersebut digunakan dalam dunia kuno sebagai bagian dari upacara keagamaan, peneliti berhipotesis bahwa bangsa Maya mungkin juga telah menggunakannya untuk mengobati disfungsi ereksi.

4. 300 SM: Gigitan lalat Spanyol

Pada sekitar 300 sebelum Masehi, peradaban Yunani kuno menggunakan lalat Spanyol untuk mengatasi disfungsi ereksi selama berabad-abad. Tetapi, pada zaman modern ini telah diketahui bahwa gigitan lalat Spanyol terlalu beracun dan tidak efektif untuk mengobati ED.

5. Abad ke-13: Mengusir iblis

Pada abad ke-13, teolog abad pertengahan Thomas Aquinas percaya bahwa iblis adalah penyebab paling mungkin dari disfungsi ereksi. Beberapa ratus tahun kemudian, dalam buku abad pertengahan dituliskan cara untuk memburu penyihir yang disebut Malleus Maleficarum.

Lelaki dengan masalah ED didesak untuk melacak perempuan yang telah menyihir penisnya dan membujuk perempuan tersebut untuk mengembalikan ereksinya.

6. Tahun 1600-1900: Sentuhan tangan wanita

Selama tahun 1600-an, orang-orang pada masa itu berpendapat bahwa lemahnya penis dapat diatasi oleh sentuhan tangan wanita. Sentuhan tangan wanita dapat membuat penis mengalami ereksi.

Namun, pada akhir abad ini, para ilmuwan telah menemukan bahwa ereksi sebenarnya disebabkan oleh pasokan darah dalam arteri penis. Sehingga pada tahun 1873, peneliti telah berhasil menemukan pengobatan bedah pertama untuk disfungsi ereksi, yaitu dengan menutupi pembuluh darah yang menguras darah dan menyebabkan penis tidak boleh ereksi.

7. Awal abad ke-20: Transpalantasi jaringan testis monyet

Pada tahun 1918, seorang dokter Rusia memperkenalkan ide gila untuk melakukan transplantasi jaringan testis monyet ke manusia. Operasi eksperimental untuk mengobati ED juga dilakukan dengan menanamkan jaringan dari testis yang diambil dari mayat manusia, kambing, babi hutan, dan rusa terhadap penis lelaki yang menderita impotensi.

Kemudian, pada tahun 1935, peneliti di Belanda mampu mengidentifikasi adanya hormon testosteron pada lelaki dan mulai menggunakan hal ini sebagai pedoman pengobatan.

8. 1960: Implan penis

Implan penis awalnya didasarkan pada pengamatan bahwa terhadap banyak hewan yang memiliki tulang penis sejati. Tapi upaya untuk menanamkan tulang atau tulang rawan ke penis manusia gagal karena cangkokan dengan cepat diserap tubuh.

Sebaliknya, dokter mulai menggunakan implan sintetis pada tahun 1960. Implan pertama masih menemukan banyak kesulitan dan menyebabkan rasa sakit. Pada awal tahun 1970-an digantikan dengan implan yang dapat dipompa penuh dengan udara.

9. 1970: Pemompa penis

Pada tahun 1970-an, seorang aktivis gereja yang memiliki bisnes perbaikan tayar menemukan cara untuk melampirkan pompa tayar ke silinder yang menghasilkan tekanan yang dapat membuat penis mendapatkan ereksi.

FDA menyetujui sistem pompa penis untuk mengatasi disfungsi ereksi. Memompa penis sekitar 30 menit sebelum berhubungan seks dengan alat tersebut dapat membangkitkan ereksi tanpa perlu pengobatan.

10. 1980: Suntikan penis

Kemajuan medis ini terjadi tanpa sengaja, ketika seorang ahli bedah Prancis sengaja menyuntikkan obat papaverine untuk membuka pembuluh darah ke dalam penis seorang pasien. Ternyata penis tersebut menunjukkan reaksi ereksi instan dan kemudian penemuan yang tidak disengaja ini menjadi awal dari terapi injeksi intrakavernosa ED.

11. 1990-sekarang: Viagra

Pada tahun 1994, peneliti tidak sengaja menemukan viagra ketika sedang melakukan uji coba terhadap obat untuk mengatasi radang tenggorokan. Ternyata, seldenafil dalam obat tersebut dapat menyebabkan ereksi. Pada tahun 1998, FDA menyetujui Viagra untuk mengobati ED yang digunakan hingga sekarang. 

0 komentar:

Posting Komentar