AdsNuffnang

Minggu, 01 Januari 2012

Ada 6 Cara Makan Yang Membuat Diet Anda Berantakkan


Sudah rutin bersukan, tetapi badan masih tetap gemuk? Pertanyaan ini memang seringkali terlontar khususnya untuk mereka yang sedang menjalani program pelangsingan. Tapi jangan menyerah dulu, ada hal tak terduga yang boleh mensabotase upaya Anda dalam menjaga berat badan tetap sehat. Berikut ini adalah 6 (enam) alasan yang harus Anda ketahui dan mungkin menjadi penyebab hancurnya program diet Anda: 

1. Makan besar di akhir minggu
Para peneliti telah menemukan bukti yang menunjukkan bahwa kebanyakan orang umumnya tidak akan menyadari bahwa cara makan mereka cenderung lebih banyak di akhir minggu, terutama pada hari Sabtu. Orang-orang ini juga lebih mungkin untuk memakan makanan junk food yang banyak mengandung lemak.

2. Tidak memakan lemak "baik"
Tidak selamanya makan lemak itu buruk. Makan makanan kaya dengan lemak tak boring seperti kacang, avocado dan minyak zaitun dapat membantu Anda menekan nafsu makan. Lemak "baik" mempunyai tugas penting dalam memicu produk senyawa dalam usus kecil yang disebutoleoylethanolamide. Senyawa inilah yang akan mengirim sinyal kenyang ke otak sehingga cara makan Anda tetap terjaga. Meski begitu, Anda harus tetap membatasi mengambil lemak "baik" kira-kira 2-3 sudu makan (30-45 ml) sehari.

3. Tidak cukup kalsium
Anda memerlukan setidaknya 1.000 miligram kalsium per hari dari satu gelas susu (250 ml), ditambah satu cawan yogurt dan cheese kubus (42 g) atau suplemen. Sebuah penyelidikkan pada tahun 2009 dari British Journal of Nutrition menunjukkan, perempuan dengan obesiti yang mengambil kalsium dalam jumlah banyak, dapat memacu penurunan berat badan. Hal ini menurut peneliti dikarenakan, otak dapat mendeteksi kekurangan kalsium dan mencoba mengkompensasinya dengan meningkatkan nafsu makan untuk mencukupi kebutuhan kalsium.

4. Tertipu dengan cara makan-makanan ringan
Sebuah penelitian di Belanda pada tahun 2008 menunjukkan hubungan antara memakan makanan ringan dengan penambahan berat badan. Penelitian tersebut melibatkan 59 pelajar yang diberi sembilan bungkus kecil keripik kentang (45 g) atau dua kantong besar (200 g) untuk di makan ketika mereka sedang menonton TV. 

"Hasilnya menunjukkan, mereka yang memakan keripik dari bungkusan kecil cenderung merasa tidak khawatir karena menganggap cara yang diambil sedikit. Sehingga, orang-orang cenderung lepas kendali dan tidak memantau sudah berapa banyak mereka makan," jelas Rik Pieters, seorang profesor pemasaran di Tilburg University, yang juga pemimpin penelitian.

5. Makan karbohidrat dalam jumlah yang tak betul
Mengambil makanan dengan jumlah kalori yang moderat dari karbohidrat dapat membantu mempertahankan berat badan yang sehat. Sebuah penyelidikkan dalam Journal of the American Dietetic Association telah mempelajari pola diet orang Canada yang makan 47-64 persen (290-310 g) kalori per hari dari karbohidrat. Hasil menunjukkan bahwa mereka cenderung tidak mengalami kelebihan berat badan atau obesity, ketimbang mereka yang mendapat mengambil lebih rendah karbohidrat. 

6. Usia sudah 40 tahun atau lebih

Semakin bertambahnya usia, maka semakin sulit pula perjuangan seseorang untuk menurunkan berat badan. "Seiring dengan pertambahan usia, maka kita akan kehilangan massa otot, sehingga metabolisme juga melambat. Kondisi akan semakin di perparah jika kita tidak bersukan setiap hari," kata professor Larry Tucker, ahli sukan dari Brigham Young University, Utah.K


0 komentar:

Posting Komentar